POROSKOTA.COM, JAKARTA- Ibu hamil dengan HIV dapat menularkan ke anak yang ia kandung.
Kehamilan dengan HIV memang tidaklah mudah.
Ada risiko penularan dari darah saat melahirkan maupun Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan kepada bayi.
Penularan juga bisa ditransmisikan sewaktu-waktu melalui cairan plasenta.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menyarankan ibu hamil dengam HIV sebaiknya konsultasi atau konseling dengan dokter spesialis kandungan.
Konsultasi tersebut guna mengkontrol kehamilan dan pelayanan khusus saat melahirkan.
“Sehingga anak mereka tidak tertular pencegahannya sejak hamil konsultasi, karena ini merupakan prosedur medis yang lumayan rumit,” tutur dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/8/2022).
Ia yang juga menjadi tenaga ahli Komnas Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta ini menyebut, secara umum penularan HIV dari bayi ke ibu melalui ASI sangatlah jarang terjadi, karena bisa dilakukan pencegahan lebih dini.
“Kalau yang langsung lewat ASI ibu ke anak jarang ya. Saat melahirkan tapi yang sering itu tertular dalam proses melahirkan,” terang Ede.
Berikut pengobatan, cara persalinan, KB dan pemberian ASI pada ibu hamil dengan HIV: