POROSKOTA.COM disebut sebagai penyakit .

Dikutip dari Mayoclinic, penyumbatan ini dapat meningkatkan risiko , yang merupakan keadaan darurat medis dan terjadi ketika suplai darah ke terganggu atau sangat berkurang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Stroke terjadi apabila ada penyumbatan pembuluh darah di otak atau bisa juga karena pecahnya pembuluh darah tersebut.

Akibatnya, sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah pembawa oksigen yang diperlukan, sehingga otak mengalami kematian sel atau jaringan.

Pengobatan penyakit arteri karotis sangat berkaitan dengan perubahan gaya hidup dan bisa juga menggunakan operasi.

Untuk lebih lengkapnya, simak hingga cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah.

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala yang serius.

Namun jika diabaikan, gejala ini akan berakibat cukup serius sehingga bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

1. Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan pada wajah atau anggota badan, seringkali hanya pada satu sisi tubuh;

2. Tiba-tiba kesulitan berbicara dan memahami;

3. Tiba-tiba kesulitan melihat di satu atau kedua mata;

4. Pusing tiba -tiba atau kehilangan keseimbangan;

5. Sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Segera cari perawatan darurat jika mengalami tanda atau gejala tersebut.

Bahkan jika gejala tersebut hanya berlangsung sebentar usahakan tetap menghubungi dokter atau fasilitas .

Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah

Masih dari Mayoclinic, penyumbatan pembuluh darah disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang mengantarkan darah ke otak.

Plak adalah gumpalan kolesterol, kalsium, jaringan fibrosa, dan puing-puing seluler yang berkumpul di lokasi mikroskopis di dalam arteri.

Arteri karotis yang tersumbat oleh plak, sehingga menjadi kaku dan sempit.

Arteri karotis yang tersumbat akan kesulitan memberikan oksigen dan nutrisi ke struktur otak vital yang bertanggung jawab atas fungsi bagian tubuh.

Faktor Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah meliputi:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan berlebih pada dinding arteri dapat melemahkannya dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.

2. Penggunaan tembakau

Kandungan nikotin pada tembakau dapat mengiritasi lapisan dalam arteri.

Merokok juga meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

3. Diabetes

Diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk memproses lemak secara efisien, sehingga risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis akan lebih besar.

4. Kadar lemak darah tinggi

Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah yang tinggi dan kadar trigliserida yang tinggi, suatu lemak darah, mendorong akumulasi plak.

5. Sejarah keluarga

Risiko penyumbatan pembuluh darah lebih tinggi jika seorang kerabat memiliki aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.

6. Usia

Arteri menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan terhadap cedera seiring bertambahnya usia.

7. Kegemukan

Kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan diabetes.

8. Apnea tidur

Siklus berhenti bernapas di malam hari dapat meningkatkan risiko stroke.

9. Kurangnya .

Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan arteri, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

Pencegahan Penyumbatan Pembuluh Darah

Untuk mencegah atau memperlambat perkembangan penyumbatan pembuluh darah, perhatikan hal-hal berikut:

1. Jangan Merokok

Dalam beberapa tahun setelah berhenti merokok, risiko stroke mantan perokok sama seperti orang yang bukan perokok.

2. Pertahankan Berat Badan yang Sehat

Kelebihan berat badan berkontribusi pada faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan sleep apnea.

3. Batasi Kolesterol dan Lemak

Mengurangi lemak jenuh, khususnya, dapat mengurangi penumpukan plak di arteri.

4. Konsumsi BErgabai Buah dan Sayur

Buah dan sayur mengandung nutrisi seperti potasium, folat dan antioksidan, yang dapat melindungi terhadap penyumbatan pembuluh darah hingga stroke.

5. Batasi Konsumsi Garam

Kelebihan garam (natrium) dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang sensitif terhadap natrium.

Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat, makan kurang dari 1.500 miligram sodium sehari.

6. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) — kolesterol “baik” — dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan.

Hal ini juga membantu menurunkan berat badan, mengontrol diabetes dan mengurangi stres.

7. Batasi Konsumsi Alkohol

8. Kontrol Kondisi Kronis

Mengelola kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi membantu melindungi kesehatan arteri.