POROSKOTA.COM, SEOUL – , produsen yang berbasis di Korea Selatan, berencana memperluas kapasitas manufaktur paket baterainya di , AS.

Dilansir dari Inside EV, Minggu (25/9/2022) pembuat baterai itu menghabiskan 62,7 juta dolar AS di situs tersebut dan telah memproduksi paket baterai di sana sejak 2018.

Namun, karena meningkatnya permintaan khususnya untuk hibrida plug-in Stellantis (Jeep PHEV dan Chrysler Pacifica Hybrid), Samsung SDI diharapkan menambah lini produksi paket baterai lainnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sementara itu, proyek terbesar Samsung SDI di AS adalah gigafactory baterai senilai lebih dari 2,5 miliar dolar AS yang akan dibangun di Kokomo, AS dan ini merupakan proyek joint venture dengan Stellantis.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, produksi akan dimulai pada paruh pertama 2025, sementara untuk kapasitas produksi awal diharapkan sekitar 23 GWh per tahun.

Di samping itu, Samsung SDI juga menjadi pemasok baterai ke banyak pembuat lain, termasuk BMW.

Saat ini, produsen baterai itu sedang mengembangkan sel baterai bulat 46xx untuk BMW dan juga .

Selain sel prismatik dalam berbagai ukuran dan sel silinder 46xx baru, Samsung SDI juga menawarkan sel silinder tipe 2170, yang digunakan oleh Rivian dalam pickup Rivian R1T dan SUV Rivian R1S.

Samsung SDI Perkenalkan Baterai Gen 6

Pekan lalu, Samsung SDI memperkenalkan teknologi baterai terbarunya untuk kendaraan komersial di IAA Transportation 2022 yang berlangsung di Hannover, Jerman.

Melansir dari Koreajoongangdaily, Samsung SDI memperkenalkan baterai generasi berikutnya, yang dijuluki Gen 6.

Baterai tersebut menampilkan kepadatan energi yang lebih tinggi, pengisian daya yang lebih cepat, dan siklus hidup yang lebih lama.

“Baterai Gen 6 buatan kami memiliki kandungan nikel 91 persen dengan kepadatan energi meningkat 10 persen,” kata Samsung SDI, seraya menambahkan bahwa baterai tersebut akan mulai diproduksi massal pada 2024 mendatang.