POROSKOTA.COM, JAKARTA – Saat ini fashion telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap banyak orang dalam mengekspresikan gaya mereka.
Bahkan fashion kini turut mendorong mereka menemukan identitas diri.
Menariknya, di masa pandemi virus corona (Covid-19), banyak orang termasuk pelaku maupun pecinta industri fashion yang menghabiskan waktunya di ruang virtual sehingga wajar saja jika kini mereka menggunakan virtual fashion sebagai sarana untuk mengekspresikan diri.
Terkait dengan banyaknya aktivitas di ruang virtual pada era disrupsi digital ini, saat ini banyak orang yang tidak memiliki foto fisik dan cenderung hanya memiliki koleksi foto digital.
Perlu diketahui, koleksi digital lebih disukai karena bisa dilihat oleh lebih banyak orang.
Selain gambar statis, semuanya kini bisa dibuat menjadi emersif dan serupa dengan gambar fisik kita, foto kita pun akan berganti menjadi avatar di ruang virtual.
Hal ini kini dapat dikaitkan dengan Metaverse, yakni teknologi yang mempertemukan seluruh komunitas dan membuat macam-macam kegiatan tanpa batasan geografis.
Nah, Metaverse ini memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu percepatan kegiatan komunitas di seluruh dunia.
Pada 2022 ini, talenta-talenta dari berbagai negara dengan pengalaman di dunia teknologi imersif dan 3D membuat suatu project metaverse global bertajuk Cosmize yang dapat dinikmati lewat web browser.
Cosmize ini memiliki visi sebagai wadah kegiatan komunitas dan menghubungkan mereka dengan IP atau karya seni otentik yang dicatat dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT).
Awal kemunculannya, Cosmize menargetkan 5 komunitas yakni anime & manga, musik, film, fashion serta olahraga.
Tiap komunitas dapat membuat event, show, presentasi, membuat game sederhana, NFT dan banyak utilitas lainnya.
Untuk kategori fashion, Cosmize menggandeng The F People, sebuah media gaya hidup berbasis fashion yang erat dengan berbagai komunitas pecinta fashion yang kerap berkolaborasi dengan pegiat Fashion dan kreatif di Indonesia.
Kolaborasi ini bertujuan merangkul sebanyak-banyaknya komunitas fashion dan mempertemukan mereka dengan para desainer.
Nantinya, para desainer ini akan dapat membuat beberapa desain untuk dipakai oleh avatar COSMIZE yang dibeli dalam bentuk NFT.
Selain itu, NFT ini juga akan punya dampak real world bagi komunitas agar dapat mengakses beberapa benefit yang diberikan oleh desainer.
Dalam project kolaborasi ini, Cosmize dan The F People akan mengedukasi dan memfasilitasi para pegiat fashion dan kreatif di Indonesia untuk menerbitkan koleksi digital dan mempersiapkan ekosistem menuju metaverse.
Kini para designer tidak hanya dapat menciptakan koleksi fisik, namun juga memulai untuk menciptakan koleksi digital yang nantinya bisa diaplikasikan di avatar dalam ekosistem metaverse.
Karakter fashion designer umumnya sangatlah visual dan dinamis, sehingga untuk memberikan edukasi mengenai NFT dan metaverse ini harus menggunakan cara yang penuh visual dan menarik.
Oleh karena itu, Cosmize bersama dengan The F People menggelar event bertajuk ‘Future is Present' di Pastis Pool & Bar Jakarta, untuk merayakan digital fashion yang menampilkan virtual fashion show dilanjutkan dengan real fashion show dengan model dan koleksi yang sama untuk memberikan gambaran ‘seperti inilah dunia metaverse'.
V2 Indonesia, sebuah perusahan yang berfokus pada solusi audio-visual berteknologi tinggi pun turut memberikan dukungan agar vitual fashion show itu dapat digelar sempurna.
CEO V2 Indonesia, Rudi Hidayat mengatakan pihaknya sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh The F People dan Cosmize yang mengkolaborasikan fashion dan Metaverse serta NFT.
“Keputusan tersebut sangat menarik dan kreatif, acara ini merupakan momentum untuk bisa memperkenalkan ke masyarakat bahwa teknologi Metaverse dapat digunakan di berbagai bidang kehidupan, salah satunya dunia fashion atau industri kreatif di Indonesia,” kata Rudi, dalam keterangan resminya, Sabtu (27/8/2022).
Ia pun berharap teknologi Metaverse akan semakin berkembang dan merambah ke industri lainnya di masa depan.
“Kami senang dapat berkolaborasi dengan designer, content creator dan creative people,” jelas Rudi.
Sementara itu CEO The F People, Rachel Octavia mengatakan bahwa pihaknya ingin menjadi katalis bagi insan fashion dan kreatif di Indonesia.
“Yang mendukung mereka untuk menciptakan koleksi digital, mengedukasi, memfasilitasi, sehingga para designer dan insan kreatif Indonesia bisa berfokus pada karya kreatifnya. Kami yakin kontribusi ini akan sangat berarti bagi percepatan digital industry fashion dan kreatif di Indonesia, dan kami bangga menjadi salah satu barisan terdepan yang mengiring teman-teman designer dan insan kreatif Indonesia,” kata Rachel.
Terkait dengan koleksi digital dalam kolaborasi ini, Amot Syamsurimuda terpilih sebagai designer muda pertama Indonesia yang muncul dalam pilot project ini, dengan koleksi ‘signature self love' untuk dijadikan koleksi NFT pertamanya.
Kali ini prosesnya pun dimulai secara terbalik, dari koleksi fisik sebanyak 6 pcs, lalu ditransformasikan menjadi digital.
Mulai dari menggambar pola dan pattern secara digital hingga dikenakan oleh para model dalam bentuk avatar.
Proses pembuatan avatar ini pun sama, model difoto dari segala sisi kemudian dijadikan versi avatar.
Menariknya, karya ini diperkenalkan kepada publik dalam bentuk NFT, ada 6 neon runway NFT collection yang diluncurkan.
Setiap NFT tersebut memiliki benefit yang sangat menarik, yakni mendapatkan koleksi baju sesuai size sang kolektor dengan fasilitas laundry premium sebanyak 2 kali dari 5asec dan sketsa asli yang ditandatangani oleh Amot Syamsurimuda.
Kolektor juga akan mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam campaign koleksi Amot serta mendapatkan sesi fashion discussion dengan desainer muda itu.
Selain itu, kolektor juga akan mendapatkan avatar versi dirinya untuk bisa menggunakan koleksi digital neon runway NFT collection ini.
Koleksi NFT Amot Syamsurimuda yang pertama ini ditawarkan mulai harga Rp. 1.000.000.
Terkait mekanisme transaksi, kerja sama pun dilakukan dengan sebuah platform NFT, Sermepheous.