POROSKOTA.COM, TOKYO – Corp, produsen yang berbasis di Jepang, telah mendepak Motors dari Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPT).

Langkah tersebut dilakukan hanya setahun setelah Hino bergabung dengan konsorsium kendaraan komersial, yang bertujuan untuk mempercepat transisi ke baterai, hidrogen, dan sel bahan bakar.

Dikutip dari Carscoops, Sabtu (27/8/2022), presiden Toyota Motor Corporation, adalah orang yang menyarankan agar Hino meninggalkan konsorsium, setelah terungkap bahwa mereka telah memalsukan data emisinya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Kami sangat kecewa dengan kesalahan perusahaan sehubungan dengan pengujian sertifikasi, yang telah sangat merusak kepercayaan pelanggan kami dan semua pemangku kepentingan lainnya,” kata Toyoda, dalam sebuah pernyataan.

“Hino telah melakukan kesalahan dalam sertifikasi mesin untuk jangka waktu yang lama, dan perusahaan berada dalam situasi di mana ia tidak dapat diakui sebagai salah satu dari 5,5 juta individu di industri Jepang.” tambahnya.

Penyelidikan internal, yang hasilnya telah dirilis pada awal Agustus, menemukan bahwa Hino untuk beberapa mesin sejak tahun 2003.

Namun, baru minggu ini, Hino terpaksa menghentikan pengiriman kendaraan baru yang menggunakan mesin diesel 4.0 liternya karena pelanggaran lebih lanjut.

Hal itu juga membuat Hino harus menghentikan pengiriman sekitar 60 persen kendaraannya.

Di sisi lain, Hino mengklaim bahwa pihaknya gagal memahami peraturan emisi dan tidak sengaja memalsukan data.

Terlepas dari itu, Toyoda percaya bahwa pelanggaran ini membuat Hino tidak akan lagi memiliki tempat di CJPT.

“Sampai saat ini, kami percaya bahwa partisipasi Hino akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pemangku kepentingan, dan kami telah memutuskan untuk mengeluarkan Hino dari CJPT,” ujar Toyoda.

“Kami akan terus bekerja dengan mitra kami dalam proyek untuk memecahkan masalah yang dihadapi industri transportasi dan berkontribusi untuk mencapai masyarakat netral karbon.” imbuhnya.