POROSKOTA.COM, WOLFSBURG – (VW), perusahaan yang berbasis di Jerman, memperkirakan krisis semikonduktor akan berlanjut hingga 2023.

Dilansir dari Carscoops, Kamis (22/9/2022) kepala pengadaan Volkswagen, mengatakan bahwa kekhawatiran geopolitik dengan produsen chip terkemuka telah menciptakan tantangan dan masalah baru.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Dengan isu geopolitik baru, jika ada, itu akan menjadi lebih kompleks dan menantang,” kata Aksel.

untuk kapasitas baru sekarang berada di jalurnya, tetapi mungkin masih akan ada kekurangan struktural dalam semikonduktor hingga dan termasuk tahun 2023,” imbuhnya.

Pada Februari lalu, Aksel telah mengatakan kepada media bahwa kekurangan chip dapat teratasi dengan sendirinya tahun ini, tetapi pandangannya telah berubah dengan jelas.

Pabrikan itu telah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak kelangkaan tersebut.

Berdasarkan laporan Fortune, Volkswagen harus memangkas produksi di pabrik Wolfsburg pada awal 2022 dan memperkenalkan sistem peringatan dini yang dirancang untuk mendeteksi kekurangan pasokan yang telah membantunya mengidentifikasi 150 alternatif teknis untuk chip semikonduktor.

Selanjutnya, Volkswagen telah bergerak untuk mengurangi ketergantungannya pada semikonduktor dari produsen terkemuka Korea Selatan.

Divisi perangkat lunak, Cariad, baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan pemasok semikonduktor Eropa STMicroelectronics dan Taiwan untuk menciptakan pasokan chip yang lebih stabil.

Penelitian mengungkapkan bahwa Volkswagen harus memangkas produksi sebanyak 3,23 juta kendaraan akibat faktor kelangkaan chip di tahun ini.

Sementara itu, Auto memperkirakan bahwa akan ada sekitar 4.071.200 unit kendaraan secara global yang gagal diproduksi tahun ini karena tersebut.